Mawar Terakhir

Jumat, 20 Desember 2013 1 komentar


Malang, 29 November 2013
 Dingin tak ubahnya rintik yang bergelayut membasahi tuan tanah, merangkul kami dalam percakapan sore itu dalam diam bersama hujan. Kita masih membungkam satu sama lain. Sempurna kebekuan sore itu, lantas hujan masih turun dengan lamat-lamat memata-matai kita disini. Kau melirik.
 Aku membuka percakapan itu dengan salam yang teramat kaku. Melirik secara paksa dan hanya pandangan yang beradu kuat selama beberapa detik. Aku kalah. Detik itu juga perasaanku mulai meletup-letup di pangkal hati. Entah kenapa perasaan ini tidak bisa berdamai sedikitpun, kedua tanganku mengepal dibawah kolong meja dan sesekali kutekuk kakiku dengan sangat kuat.
Kau menarik nafas panjang. Lalu kembali menatapku dalam diam. Kupikir kau akan mencairkan kebekuan sore ini, nyatanya tidak! Kau kembali menatap layar handphonemu yang sekali dua kali berdenting bak irama piano. Terdiam beberapa menit kau akhirnya bangkit dari diammu. Dengan serius kau menatap kearahku. Dingin tak ubahnya menjadi tungku pembakaran. Situasi menjadi panas seketika.

 
Mawarda © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets