Sepulang dari Hospital
UMM sore itu, aku masih terbaring lemah, tapi setidaknya lebih baik dari
sebelumnya. Jarum infus yang menancap pada pembuluh nadiku masih
terbayang-bayang ‘seramnya’ siang tadi. Masih teringat jelas sewaktu perawat
rumah sakit memberi ‘Alkohol’ sambil melontarkan kalimat saat melihat diriku
menarik tangan sesekali dari genggamannya.
“Saya tidak bilang tidak sakit loh yah, saya juga
tidak bilang seperti digigit semut, saya tidak mau bohong, tapi kalau tidak segera
diinfus nanti tambah sakit karena kekurangan cairan” sesaat kemudian darahku
rasanya berdesir begitu cepat. Perawat ini benar-benar membuat saya down setengah mati, dalam hati “baru
kali ini ada perawat yang jujur betul”.