Infus, Hujan dan Rindu Ainun

Sabtu, 05 April 2014 0 komentar


Sepulang dari Hospital UMM sore itu, aku masih terbaring lemah, tapi setidaknya lebih baik dari sebelumnya. Jarum infus yang menancap pada pembuluh nadiku masih terbayang-bayang ‘seramnya’ siang tadi. Masih teringat jelas sewaktu perawat rumah sakit memberi ‘Alkohol’ sambil melontarkan kalimat saat melihat diriku menarik tangan sesekali dari genggamannya.
“Saya tidak bilang tidak sakit loh yah, saya juga tidak bilang seperti digigit semut, saya tidak mau bohong, tapi kalau tidak segera diinfus nanti tambah sakit karena kekurangan cairan” sesaat kemudian darahku rasanya berdesir begitu cepat. Perawat ini benar-benar membuat saya down setengah mati, dalam hati “baru kali ini ada perawat yang jujur betul”.

 
Mawarda © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets