Hadiah Allah yang Harus Kau Jaga Baik-Baik

Sabtu, 27 Juni 2015 0 komentar




“Kita memang belum punya apa-apa untuk menjadi apa,
yang kutahu kita punya banyak penggalan cerita yang selalu kita bagi bersama bukan?
Sekedar berbagi kebahagiaan, mungkin lebih dari cukup  -Mawarda- ”
Mia-Amma-Syahidah-Warda-Dhilah "Patroli Sore :D"


Perjalanan akhirnya mengantarkan kita kepada masing-masing gerbang milik kita, pada masing-masing jalan atas pilihan yang Allah bentangkan seluas-luasnya untuk kita nikmati, untuk kita syukuri. Salah satu hal yang patut kita syukuri adalah Allah telah memberi kita teman, sahabat, sohib , friends atau apalah namanya yang jelasnya dari sanalah mengajarkan ukhuwah. Mengajarkan bagaimana persaudaraan dibangun atas dasar kecintaan terhadap Allah, dibangun atas dasar iman dan kasih-sayang saudara semuslim kamu pernah merasakannya A?

2 : 216

Minggu, 21 Juni 2015 0 komentar



Aku menjadi orang yang begitu beruntung, dipertemukan bersama perempuan-perempuan luar biasa seperti kalian. Kita telah lama bermimpi, kita sama-sama menyukai tulisan, bahkan selalu jatuh cinta dengan sastra hingga tergila-gila dengan buku-buku. Ada banyak cerita bersama kalian, kutitipkan do'a robitho- semoga Allah selalu menyatukan hati-hati kita.
Masih Ingat bukan bagaimana kita berjuang di ruang Lab Komputer? dan cerita malam-malam panjang kita yang tak pernah habis. -Mawarda-

Ramadhan #2 | Tiba-tiba

Kamis, 18 Juni 2015 0 komentar







Sejak kapan?
Karena semua terasa tiba-tiba
-Mawarda-






Ramadhan #1 | Hati Seluas Semesta

Rabu, 17 Juni 2015 0 komentar





Segenggam tangan,  mungkin lebih luas dari semesta
bahkan lebih dari untuk menampung segala rasa,
perjalanan hati, perjalanan rasa – Mawarda-


Malang, 18 Juni 2015

Setahun perjalanan yang teramat singkat, kembali bertemu dengan bulan suci untuk keempat kalinya dalam bumi perantauan. Memasuki tahun keempat rasa-rasanya waktu begitu cepat berlari membawa kita kepada masa depan, ada yang berlari, berjalan bahkan ada juga yang merangkak hingga terseok menuju masa depan kita masing-masing. Mengejar jalan cerita kehidupan kita yang masih menjadi rahasia-rahasia Tuhan. Rahasia tetaplah rahasia.
Perjalanan kehidupan yang telah kita buka atas kumpulan rahasia-rahasia Tuhan  mengajarkan tentang perjalanan hati, perjalanan rasa yang sama sekali tidak pernah kita pelajari dibangku-bangku sekolah. Sayangnya, tidak banyak dari mereka menyadarinya, sekeder angin lalu yang benar-benar berlalu. Pelik katanya.
Ramadhan kali ini mengajarkan bagaimana hati seukuran genggaman tangan dapat menampung segala rasa, maka hidup mengejarkan bagaimana memiliki hati seluas semesta bahkan lebih dari itu. Ujian akan tetap setia datang silih berganti entah ujian cobaan maupun ujian dalam kenikmatan yang semuanya akan dipergilirkan.
Sesak yah sesak, memaksakan hati seukuran genggaman tangan harus menampung perjalanan rasa sebanyak semesta. Rindu yang bertumpuk-tumpuk, dan rasa pada kata-kata yang tidak bisa diwakilkan dalam tulisan ini. semoga doa-doa ini sebagai penyampai pada jarak yang semakin jauh. Allah dekatkan kami dalam doa-doa yang kami panjatkan pada malam-malam panjangMu.

Harus Mengalami

Rabu, 06 Mei 2015 0 komentar


“ Tertatih dengan jarak yang semakin jauh dalam spasi yang begitu lama. Tanpa kata-kata dalam sajak yang terkadang kita nyanyikan bersama. Hati yang terluka mengajarkan kita untuk menjadi bijaksana" –Mawarda-

Kita Bertemu, Berpisah Lalu Bertemu Kembali…

Kamis, 04 Desember 2014 0 komentar

Tidak akan lekang oleh waktu :) Sumber : Google
"Ukhuwah itu bukan pada indahnya pertemuan,
tapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam do’anya"
Abu Hamid Al-Ghazali

Malang tiba-tiba membeku oleh hujan bulan desember. Entah benar-benar hujan ataupun hanya sekedar  gerimis lewat melintas mengudara. Malang semakin dingin dipenghujung tahun. Jika sudah titik-titik air laingit itu jatuh, maka segera mungkin ingatanku kembali merecall  apa-apa yang telah berlalu. Mengenang dan aku terjebak oleh nostalgia sekalipun ditengah tumpukan tugas yang menjulang tinggi, ah aku tidak peduli.. bagiku jika sudah benar-benar terjebak oleh masa lalu maka aku tidak bisa kemana lagi, tiba-tiba aku berubah menjadi Freudian yang begitu amat mengerikan, terjebak oleh masa lalu lalu menjadi penganut paham psikonalis (Hahaha).
 
Baju Batik "Moment saat ikut lomba PILOT di UNHAS"
Kali ini, aku terjebak pada suatu masa dimana aku pernah tahu, pernah mengenal dan merasakan  bagaimana aku begitu beruntung menjadi sosok bagian dari mereka, menjadi  bagian dari kenangan yang mengisi memori mereke. Ah. Kusebut mereka Afifat. Mereka sahabat-sahabat terbaik yang pernah kukenal. Mereka yang mengajariku apa itu ukhuwah. Darinya aku tahu apa itu persaudaraan tanpa ikatan darah.
 
Baju Hizbul Wathan "Moment saat latihan di ma'had"
Satu alasan sederhana, kenapa tiba-tiba aku terjebak oleh masa lalu. Karena desember moment yang begitu menyenangkan disekolah dulu. Akhir tahun yang panjang disekolah. Akhir tahun ditemani tumpukan tugas-tugas besar. Malam tahun baru yang selalu kita rayakan dengan hafalan-hafalan yang siap kita tuliskan dimeja ujian. Menghafalkan puluhan isi teks book dibawah langit tanpa bintang. Tidur beralaskan tumpukan buku dimalam tahun baru. Bagaimana kita harus menahan kantuk yang teramat dibulan desember ditemani rintik hujan yang berdendang semalaman, menemani kita terbuai oleh mimpi akan buku-buku yang baru saja kita baca. Mengigau hafalan-hafalan yang kita siapkan untuk ujian esok harinya.
 
Baju kotak-kotak "Moment GEJE saat dikelas :D"
Lalu, desember yang sama.. masih sama dengan tugas-tugas besar di akhir perkuliahan. Masih dengan hafalan-hafalan materi perkuliahan. Masih saja tidur bersama tumpukan buku-buku dan map-map berisi kumpulan kertas. Masih dihantui oleh teori-teori, juga masih dengan gemericik hujan yang sama disepanjang malam bulan desember. Hanya saja, tidak ada secangkir kopi yang bisa kita nikmati bersama. Tidak ada hafalan yang bisa kita teriakkan bersama. Tidak ada catatan lengkap yang kita bisa nikmati bersama. Bahkan hujan sekalipun kita nikmati sendiri-sendiri. Setidaknya kita masih merasakan hujan yang sama sekalipun moment dan tempat yang membuatnya berbeda. Karena, nggak ada loe, nggak rame :D
 
Almamater OSISDA-PI 11/12 " Moment Bakti Sosial di Pangkep"
Kita bertemu, berpisah lalu bertemu kembali…
Jika saat ini kita berpisah dengan jalan kita masing-masing, maka aku selalu berdo’a, bahwa kita akan bertemu kembali. Bagaimana Allah atas kehendaknya Asrama, perizinan, seragam dan segalanya bisa mempertemukan kita, maka yakinlah bahwa Allah sesungguhnya telah menitipkan suatu waktu dimana kita akan berjumpa kembali. Bagaimana kita salng mengajari, dan memberi kasih sayang dan cinta bahwa cinta tidak lebih dari ikhlas, sabar dan syukur.
Semoga desember berikutnya kita bisa berjumpa kembali dan merasakan hujan yang sama dengan moment dan tempat yang sama…
 
Baju Pelantikan "LPJ dan Pelantikan OSISDA-PI"
Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami
Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela
Baju Penamatan "Penamatan Angkatan 18"
  Syair diatas adalah setumpuk bait lagu yang sejatinya menggambarkan betapa indahnya perasaudaraan yang kita bina atas nama Allah. Titipkan do’a terbaik untuk saudaramu dalam sujud kepada Rabbmu. Semoga Allah selalu menjaga kasih sayang dan cinta yang sudah ia semai pada hati-hati kita, Afifat :)

 
Mawarda © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets