Harus Mengalami

Rabu, 06 Mei 2015


“ Tertatih dengan jarak yang semakin jauh dalam spasi yang begitu lama. Tanpa kata-kata dalam sajak yang terkadang kita nyanyikan bersama. Hati yang terluka mengajarkan kita untuk menjadi bijaksana" –Mawarda-

Aku menjadi orang yang tidak lagi pandai dalam mencairkan suasanamu saat ini. Aku memilih diam bersama malam agar kau tidak merasa kerepotan lagi bahkan kebingungan untuk tidak tahu apa-apa. Bukankah itu lebih baik A? Aku tidak akan menuntut terlalu banyak darimu. Kau sudah teramat baik.
Biarlah semua seperti ini, setidaknya aku belajar bijaksana dari kejadian ini. Aku sedang berlindung dibawah tangan-tangan Tuhan dimana lelah yang telah menjadi temanku saat ini. Teman yang sangat setia menemaniku diantara waktu-waktu terbaik untuk melewati segala kejadian yang menakjubkan. Perjalanan ini masih panjang.
Kita memang hanya merencakan perjalan hidup kita. Kita juga tidak punya hak untuk menyalahkan Tuhan atas jalan hidup kita, hidup adalah pilihan katamu, lalu kita telah memilih jalan ini untuk melewatinya dengan cara terbaik. Karena perjalanan ini adalah rahasia, katamu selalu mengulang saat aku mulai bosan dan muak karena terlalu lama berteman dengan “lelah”.   
Aku ingin pulang, lalu kembali berlari bersamamu untuk kau ajak aku kembali berbicara tentang semesta. Ajak aku kembali berlari diantara deru ombak yang menggulung, ajak aku untuk kembali mengarugi samudera awan. Agar aku tidak lupa bahwa hidup ini adalah potongan-potongan langkah dalam berjuang untuk menggapai cita-cita. “Kita harus mengalami, agar kau tahu rasanya seperti apa” Katamu.
Perum Muara Sarana Indah, Malang
Dalam Senja, 06 Mei 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 
Mawarda © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets