“Kita memang belum punya apa-apa untuk menjadi apa,yang kutahu kita punya banyak penggalan cerita yang selalu kita bagi bersama bukan?Sekedar berbagi kebahagiaan, mungkin lebih dari cukup -Mawarda- ”
Mia-Amma-Syahidah-Warda-Dhilah "Patroli Sore :D" |
Perjalanan akhirnya mengantarkan
kita kepada masing-masing gerbang milik kita, pada masing-masing jalan atas pilihan
yang Allah bentangkan seluas-luasnya untuk kita nikmati, untuk kita syukuri. Salah
satu hal yang patut kita syukuri adalah Allah telah memberi kita teman,
sahabat, sohib , friends atau apalah namanya yang jelasnya dari sanalah mengajarkan
ukhuwah. Mengajarkan bagaimana
persaudaraan dibangun atas dasar kecintaan terhadap Allah, dibangun atas dasar
iman dan kasih-sayang saudara semuslim kamu pernah merasakannya A?
Amma-Warda"Setelah LPJ OSISDA-PI 11/12 |
Berbicara teman, berbicara sahabat.
Saya punya sahabat yang sudah kenal sejak zaman photo masih pake klise-jaman
masih kamera rol sampai jamannya selfie pake tongsis. Sudah lama sekali
ternyata, jika ditahunkan berarti lebih dari 10 tahun, iya nggak A? 10 Tahun
itu bukan waktu yang sebentar, bukan waktu yang singkat. Allah semoga Engkau
tetap menjaga ikatan ini, menjaga persaudaraan kami. Saling mengingatkan dan
bertegur sapa dalam naunganMu.
Sebulan yang lalu, tiba-tiba
sebuah panggilan video-call masuk
dari akun Lineku. Ada wajah yang tidak asing muncul dilayar gadgetku. Amma. Aku masih hapal senyumnya,
masih hapal cara bicaranya. Tidak ada yang berubah darinya. Masih Ammaku yang
kukenal. Hihi. Tiba-tiba ia membuka pembicaraan dengan wajah sedikit malu-malu.
Ah aku hapal sekali, dulu-dulu juga amma sering sekali curhat seperti ini,
sekalipun sudah jauh-terpisah jarak dan waktu yang lumayan menguras rindu *alay
hihi. kita memang masih sering berkomunikasi by phone, media sosial, atau apapun
yang bisa menanyakan kabar-dan bertegur sapa satu sama lain. Tapi kali ini, dia
sedikit malu-malu tapi ada pertanyaan yang tidak biasa, yang baru kali ini ia
ucapkan tidak seperti bisanya, ada ketegasan.
Ilmi-Warda-Amma "Muka Capek Panitia EnglishCamp" |
“Kamu kenal orangnyakan? Kalau aku
berjodoh dengan dia bagaimana?” Aku diam sejenak. Membiarkan ia bercerita
kembali.
“Berapa bulan lagi aku akan
menikah dengannya War, sudah lamaran, menurutmu aku dan dia cocok tidak?” Aku
masih diam. Kita memang sering bertukar cerita Amma. Sampai aku sudah di
Malangpun sering sekali bercerita ini-itu. Sekedar mendengarkan-berbagi cerita,
saling mengingatkan rasanya itu lebih dari cukup. Hingga akhirnya kesibukan masing-masing
saling menenggelamkan kita dalam beberapa waktu.
“Itulah jodoh ma, mungkin bagi
Allah itu lelaki paling baik untukmu, sebab Allah adalah sebaik-baik pengatur,
Bukan begitu?” Kumat. Kebiasaan kalau sudah kayak gini tiba-tiba jadi sok
bijak. Sok puitis. Alah.. hihi. Aku senang mendengar orang-orang bercerita,
sekalipun aku belum bisa jadi pendengar yang baik sebab, dari cerita mereka aku
dapat pelajaran yang banyak
Akhirnya, kau bercerita panjang,
mengusik kesibukanku ditengah-tengah musim praktikum, asistensi dan
kegiatan-kegiatan lainnya. Ada kebahagiaan yang tidak bisa kau sembunyikan hari
itu Ma, Kebahagiaan yang benar-benar tidak bisa kau bohongi dari binar matamu. Eh,
tapi selama kita berteman, kita pernah musuhan nggak sih? Pernah marahan nggak
sih? *lupa hihi
Aku dan kamu memang tidak pernah
memberi apa-apa, kita tumbuh dari penggalan cerita-cerita, kita tumbuh atas
saling mengingatkan. Kita saling berkunjung, entah aku atau kamu yang bermukim di
rumah kita masing-masing, menghabiskan malam bahkan menghabiskan liburan bersama. Selamat
menanti hari bahagia Ammaku. Selalu bahagia. Dia pasti tau bahwa kamu hadiah dari Allah
yang harus ia jaga baik-baik. pun demikian padamu, dia hadiah dari Allah yang harus kau jaga baik-baik Ammaku.
Salam Rindu.
Salam Rindu.
Ramadhan Kareem
Malang, 27 Juni 2015
0 komentar:
Posting Komentar