Hadiah Allah yang Harus Kau Jaga Baik-Baik

Sabtu, 27 Juni 2015




“Kita memang belum punya apa-apa untuk menjadi apa,
yang kutahu kita punya banyak penggalan cerita yang selalu kita bagi bersama bukan?
Sekedar berbagi kebahagiaan, mungkin lebih dari cukup  -Mawarda- ”
Mia-Amma-Syahidah-Warda-Dhilah "Patroli Sore :D"


Perjalanan akhirnya mengantarkan kita kepada masing-masing gerbang milik kita, pada masing-masing jalan atas pilihan yang Allah bentangkan seluas-luasnya untuk kita nikmati, untuk kita syukuri. Salah satu hal yang patut kita syukuri adalah Allah telah memberi kita teman, sahabat, sohib , friends atau apalah namanya yang jelasnya dari sanalah mengajarkan ukhuwah. Mengajarkan bagaimana persaudaraan dibangun atas dasar kecintaan terhadap Allah, dibangun atas dasar iman dan kasih-sayang saudara semuslim kamu pernah merasakannya A?
Amma-Warda"Setelah LPJ OSISDA-PI 11/12

Berbicara teman, berbicara sahabat. Saya punya sahabat yang sudah kenal sejak zaman photo masih pake klise-jaman masih kamera rol sampai jamannya selfie pake tongsis. Sudah lama sekali ternyata, jika ditahunkan berarti lebih dari 10 tahun, iya nggak A? 10 Tahun itu bukan waktu yang sebentar, bukan waktu yang singkat. Allah semoga Engkau tetap menjaga ikatan ini, menjaga persaudaraan kami. Saling mengingatkan dan bertegur sapa dalam naunganMu.
Sebulan yang lalu, tiba-tiba sebuah panggilan video-call masuk dari akun Lineku. Ada wajah yang tidak asing muncul dilayar gadgetku. Amma. Aku masih hapal senyumnya, masih hapal cara bicaranya. Tidak ada yang berubah darinya. Masih Ammaku yang kukenal. Hihi. Tiba-tiba ia membuka pembicaraan dengan wajah sedikit malu-malu. Ah aku hapal sekali, dulu-dulu juga amma sering sekali curhat seperti ini, sekalipun sudah jauh-terpisah jarak dan waktu yang lumayan menguras rindu *alay hihi. kita memang masih sering berkomunikasi by phone, media sosial, atau apapun yang bisa menanyakan kabar-dan bertegur sapa satu sama lain. Tapi kali ini, dia sedikit malu-malu tapi ada pertanyaan yang tidak biasa, yang baru kali ini ia ucapkan tidak seperti bisanya, ada ketegasan.
Ilmi-Warda-Amma "Muka Capek Panitia EnglishCamp"
“Kamu kenal orangnyakan? Kalau aku berjodoh dengan dia bagaimana?” Aku diam sejenak. Membiarkan ia bercerita kembali.
“Berapa bulan lagi aku akan menikah dengannya War, sudah lamaran, menurutmu aku dan dia cocok tidak?” Aku masih diam. Kita memang sering bertukar cerita Amma. Sampai aku sudah di Malangpun sering sekali bercerita ini-itu. Sekedar mendengarkan-berbagi cerita, saling mengingatkan rasanya itu lebih dari cukup. Hingga akhirnya kesibukan masing-masing saling menenggelamkan kita dalam beberapa waktu.
“Itulah jodoh ma, mungkin bagi Allah itu lelaki paling baik untukmu, sebab Allah adalah sebaik-baik pengatur, Bukan begitu?” Kumat. Kebiasaan kalau sudah kayak gini tiba-tiba jadi sok bijak. Sok puitis. Alah.. hihi. Aku senang mendengar orang-orang bercerita, sekalipun aku belum bisa jadi pendengar yang baik sebab, dari cerita mereka aku dapat pelajaran yang banyak
Akhirnya, kau bercerita panjang, mengusik kesibukanku ditengah-tengah musim praktikum, asistensi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Ada kebahagiaan yang tidak bisa kau sembunyikan hari itu Ma, Kebahagiaan yang benar-benar tidak bisa kau bohongi dari binar matamu. Eh, tapi selama kita berteman, kita pernah musuhan nggak sih? Pernah marahan nggak sih? *lupa hihi
Aku dan kamu memang tidak pernah memberi apa-apa, kita tumbuh dari penggalan cerita-cerita, kita tumbuh atas saling mengingatkan. Kita saling berkunjung, entah aku atau kamu yang bermukim di rumah kita masing-masing, menghabiskan malam bahkan menghabiskan liburan bersama. Selamat menanti hari bahagia Ammaku. Selalu bahagia.  Dia pasti tau bahwa kamu hadiah dari Allah yang harus ia jaga baik-baik. pun demikian padamu, dia hadiah dari Allah yang harus kau jaga baik-baik Ammaku.
Salam Rindu.
Ramadhan Kareem
Malang, 27 Juni 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 
Mawarda © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets